..

Perkembangan Desain Eksterior Arsitektur Jepang


Kepulauan Jepang mulai dihuni pada periode Paleolithic, ada juga yang menyebutkan mulai dari periode Neolithic, kurang lebih 10.000 SM dan merupakan kebudayaan barang pecah belah dari tanah liat pertama di dunia. 

Pada awal periode Neolithic, daerah/lahan muncul di daratan-daratan yang rata. Pada pertengahan periode Neolithic, desa-desa terdiri dari ‘pit dwellings’ dengan tiang-tiang penyangga atap yang terbuat dari ranting-ranting, kemudian berkembang, dan masyarakatnya bermata pencaharian berburu. 

Pit Dwellings


Kepulauan Jepang, merupakan sebuah negara kepulauan dengan yang memiliki rangkaian gunung yang curam, di mana aktivitas geologinya masih berlanjut. Daratan-daratan mengakumulasikan longsoran gunung yang dibawa menuju lembah melalui sungai yang mengalir. 


Suhu pada tahun 5000 SM kurang lebih 40 lebih hangat dibandingkan sekarang. Permukaan laut menjadi lebih tinggi beberapa meter yang menyebabkan air laut mengganggu daerah pedalaman serta mengakibatkan suhu dan garis pantai mendadak turun, minyak ter-akumulasi, dan daratan fluvial terbentuk. 

Pertanian mulai muncul pada abad ke-3 dan pada saat itu bangunan dengan lantai pertama mulai dibuat, rumah beratap mulai berdiri. Orang-orang mulai melanjutkan pengembangan pit dwelling dengan lay-out berbentuk kotak dengan 4 tiang di sudut-sudut yang kemudian menjadi standar bangunan di seluruh Jepang. Terdapat beberapa perbedaan bentuk desain eksterior arsitektur Jepang pada tiap periodenya, yaitu :

No comments:

Post a Comment